BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur sebuah organisasi adalah adanya personil, “personil” ialah orang-orang yang melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan. (Drs. B. Suryo Subroto: 1988 hal 48). Di dalam sekolah juga terdapat sebuah organisasi yang di dalamnya terdapat personil-personil yang melaksanakan suatu tugas sesuai dengan jobnya masing-masing. Personil tersebut meliputi unsur pimpinan (kepala sekolah), unsur guru (tenaga edukatif), unsur karyawan (tenaga administratif), unsur pesuruh (penjaga sekolah). Sekolah dapat dikatakan efektif apabila terdapat kesesuaian dan ketepatan antara tujuan dan pencapaiannya. Efektivitas tidak berarti menggambarkan keseluruhan aspek yang ada, tetapi sebuah sekolah, mungkin “efektif sebagian” artinya sekolah efektif dalam mencapai satu atau lebih aspek tertentu, tetapi tidak efektif dalam pencapaian bidang yang lain. Bagi sekolah, pengelolaan sekolah dengan menggunakan manajemen partisipasi dan transparansi perlu menjadi landasan kerja bagi semua warga sekolah.
Di negara kita, model sekolah efektif secara kebijakan maupun praktiknya terwadahi dalam program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah atau MPMBS (Depdiknas, 2002). Pada sekolah efektif, kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan inisiatif/prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Secara umum, kepala sekolah tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya sekolah, terutama sumberdaya manusia, untuk mencapai tujuan sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen personalia?
2. Bagaimana manajemen personalia itu?
3. Apa manfaat manajemen personalia itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen personalia
2. Untuk memahami menejemen personalia
3. Untuk mengetahui manfaat menejemen personalia
D. Manfaat
Dari uraian tujuan di atas maka dapat diuraikan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang pengertian manajemen personalia
2. Meningkatkan pemahaman tentang menejemen personalia
3. Sebagai refrensi dalam berdiskusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Personalia
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, “manajemen” berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan “personalia” berarti kepegawaian. Manajemen personalia juga bisa disebut “manajemen sumber daya manusia”. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.[1] Secara singkat penulis menyimpulkan bahwa manajemen personalia adalah manajemen yang memfokuskan pada persoalan pegawai/personil, yang di dalamnya mendaya gunakan seluruh personil secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk mencapai sasaran.
Dalam ruang lingkup sekolah, personil merupakan tenaga yang bekerja/ melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan bersama yaitu visi dan misi sekolah. Secara terperinci personil sekolah tersebut adalah meliputi : kepala sekolah, Guru, pegawai administrasi (tata usaha), dan pesuruh/penjaga sekolah.
Kepala sekolah wajib mendaya gunakan seluruh personil secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut tercapai dengan optimal. Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Oleh karena itu adanya “jeb diskription” yang jelas sangat diperlukan. (Drs. B. Suryo Subroto. 1988 hal. 48)
B. Tugas - Tugas Manajemen Personalia/ MSDM
Tugas MSDM adalah untuk mengelola unsur manusia secara baik, agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, maka dapat dikelompokkan tugas MSDM menjadi tiga fungsi yaitu : fungsi manajerial, fungsi operasional, fungsi kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu.
Secara ringkas penulis akan menjelaskan masing-masing fungsi dan jabarannya sebagai berikut:
1. Fungsi manajerial meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
a. Perencanaan (planning) SDM yaitu proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang akan terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. (Marihot Tua Efendi Hariandja: Manajemen Sumber Daya Manusia. 2002 hal. 76). Dapat pula dikatakan bahwa Perencanaan disini berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran.
b. Pengorganisasian (organizing) SDM yaitu alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik.
c. Pengarahan (directing) SDM yaitu memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah).
d. Pengendalian (controlling) SDM adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
2. Fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.
a. Pengadaan tenaga kerja (procurement), fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan. Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.
b. Pengembangan (development), pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
c. Kompensasi (compensation), Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
d. Integrasi (integration), integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat, dan organisasi.
e. Pemeliharaan (maintenance), pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
f. Pemutusan Hubungan Kerja (separation), jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.
3. Fungsi kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi. Hal ini bahwa semua kegiatan organisasi dalam mancapai tujuannya tergantung kepada manusia-manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh karena itu, karyawan tersebut harus dikelola dengan baik sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan.
C. Manfaat Manajemen Personalia
Secara lebih luas bahwa manajemen personalia yang baik akan menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Dapat memperbaiki pemanfaatan sumber daya manusia.
2. Bisa menyesuaikan aktifitas sumber daya manusia dan kebutuhan di masa depan secara efisien.
3. Mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM
4. Mampu meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai baru.
5. Dapat melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat membantu kegiatan sumber daya manusia dan unit organisasi lain.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa MSDM merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengatur orang-orang dalam suatu kegiatan atau sebuah organisasi untuk mencapai sebuah tujuan bersama dengan cara yang efektif dan efisien, pengaturan ini dilakukan agar semua rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dilaksanakan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dapat dirasakan oleh anggota.
Secara ringkas MSDM sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi. Dengan demikian kita dapat mengelompokkan tugas MSDM atas tiga fungsi, yaitu fungsi pertama adalah manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian; fungsi kedua adalah operasional: pegadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, tentunya makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang membaca makalah ini, supaya mencari refrensi-refrensi lain yang sesuai dengan MSDM, karena semua hal yang ada di dunia tidak ada yang sempurna, yang ada hanyalah saling menyempurnakan.
Daftar Pustaka
Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo
Sahertian, Piet. 1994. Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Subroto, Suryo. 1988. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara
Umar, Husein. 1997. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[1] Husein Umar. 1997. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal. 3